KEEP ISTIQOMAH

Senin, 07 Februari 2011

The History of Valentine’s Day


Sobat muda, sejarah Valentine emang cukup rumit. Soalnya, ada berbagai versi yang menyebutkan asal muasal  Valentine. Di antaranya seperti yang berikut ini :
Versi pertama,  VD detengarai berasal dari sebuah perayaan bernama Lupercalia, sebuah rangkaian upacara persucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala.
Ketika agama Kristen Katolik masuk roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory (lihat : The Encyclopedia Britannica, sub judul : Christianity). Agar lebih mendekatkan ladi ajaran Kristen, pada 496M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day yang menghormati St. Valenine, salah seorang pendeta yang kebetulan mati pada 14 Februari ( lihat : The World Book Encyclopedia, 1998).
Versi kedua, menceritakan tentang seorang santo atau pendeta bernama Valentine. Konon, dia adalah pendeta yang melayani Kaisar Claudius II. Suatu ketika, Kaisar Claudius II menetapkan wajib militer bagi para pemuda. Kaisar juga menetapkan, para peserta wajib militer yang masih bujang tidak sah menikah selama masa wajib militer. Kaisar beranggapan, tentara yang masih bujang bisa jauh lebih kuat dan tabah di medan perang. Dalam sumber lain, Kaisar memang secara terang-terangan melarang para pemuda unuk menikah.
Akan tetapi, secara diam-diam St. Valentine malah menikahkan  beberapa pasangan muda-mudi. Tindakannya dapat terendus istana dan diketahui Kaisar. Kontan saja, sang Kaisar pun murka. Akhirnya St. Valentine divonis mati oleh Kaisar. Ia dihukum gantung pada tanggal 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).
Versi ketiga, dulu kala hiduplah seorang bernama Valentinus. Ia lahir pada 14 Februari. Semasa hidupnya, ia senang sekali membuat kerajinan tangan berbentuk hati, dengan tulisan, “Yesus Mengasihimu”. Ia terus membuat kerajinan tangan inidan membagi-bagikannya kepada orang-orang yang dijumpainya.
Pada masa itu, kekristenan sedang ditindas, para uskup dan pendeta ditangkap dan dimasukkan ke penjara, termasuk Uskup Valentinus. Tetapi, meski sudah dipenjara, hobinya membuat simbol hati tetap saja dilanjutkan. Kali ini ia membagikannya kepada orang-orang yang ada di penjara itu hinga meninggal disana. Akhirnya, untuk mengenang jasa Uskup Valentinus, mereka sepakat untuk meneruskan hobby Uskup Valentinus. Hal ini terus berlangsung sampai mereka keluar dari penjara. Kabar ini sampai kepada raya yang memerintah saat itu, dan akhirnya ditetapkan tanggal 14 Februari sebagai hari Kasih Sayang atau Valentine Day.
Versi lainnya, menurut Ensiklopedi Katolik ( Catholic Encyclopedia, 1908), nama Valentinus bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), seornag martir  di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantic tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu hingga kini.
Nah, sobat semua, ntu dia sejarahnya. Gimana, pusingkah??? Soalnya dari dulunya emang gak jelah gitu. Klo mau nambah referensinya, search aja di internet. Whatever lah, VD bukanlah berasal dari Islam. Ikut ngerayain VD gak da bedanya dengan natalan, nyepian, waisakan, dll. Ia kan????

Islam menyoroti VD
Nah kita sudah tau kan klo Valentine’s Day ternyata adalah salah satu Hari raya umat Nasrani. Boleh gak sih kita ikut ngrayain atau ngeramein hari raya agama lain? Kalau Cuma sedikit aja, gimana coba? Nggak pake pacaran de el el kok, Cuma ikutan pesta ama ngucapin selamat ana kasih hadiah ama pergi rame-rame ama yang lainya?
(SAMA AJA!!!!)

Jadi begini ia sob, dulu para sahabat Nabi ada yang masih merayakan hai raya jahiliyah. Padahal mereka udah masuk Islam. Saat Nabi tahu, beliau menegur mereka, seperti dalam hadits berikut,
Saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam dating ke Madinah, Beliau melihat penduduk Madinah bersuka ria dala dua hari. Kemudian Rasulullah bertanya : “Hari apa dua hari itu?” Pada sahabat menjawab : “Dua hari tadi adalah hari di mana kami bermain-main dan bersuka cita di masa jahiliyah!” Maka bersabdalah Rasulullah : “Sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan dua hari yang lebih baik bagi kalian, Iedul Adha dan Iedul Fitri (HR. Abu Daud).
Islam adalah dien(agama) yang sempurna dan mulia. Karenanya umat Islam tidak boleh membebek alias ikut-ikutan melaksanakan ritual agama lain termasuk perayaan hari rayanya. Sebab hal itu bisa mengindikasikan adanya loyalitas atau kecintaan pada yang diikuti. Benar atau tidak sejarah VD, yang jelas VD bukan berasal dari ISLAM. VD dalah hari raya kaum NASRANI. Kita umat Islam dilarang meniru ritual, ibadah atau perayaan agama lain.
Abdullah bin Umar meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang menyerupai sebuah kaum maka dia menjadi bagian dari mereka”. (Abu Daud).
Jadi mau sedikit atau banyak, Cuma pake sepotong coklat atau sekarung kartu ucapan,sama saja. Intinya bukan seberapa dan pada siapa kita merayakan, tapi keikutsertaan itulah yang dilarang. Keikutsertaan dalam penyelenggaran hari raya baik itu makanan, minuman, penjualan, pembelian, produk, hadiah, surat, iklan dan sebagainya, karena semua itu termasuk tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan serta maksiat terhadap Allah dan RasulNya, sementara Allah SWT telah berfirman.
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolang dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”(Al-Ma’idah :2)

Nah, Udah jelas kan….?
Kesimpulannya, Valentine’s Day adalah hari raya non muslim yang kita sama sekali nggak boleh ikut-ikutan merayakan. Tetapi biasanya klo udah jadi tren gini, kita sering nggak bisa (atau mungkin nggak mau) membedakan, tren ini baik atau buruk, sesuai syariat atau maksiat, bermanfaat atau sia-sia de el el. Pokoknya asal tren, keren dan gaul gitu, ngikut aja lah.
Dengan pemaparan diatas tadi, meskina udah cukup untuk menjadi alasan buat kita untuk tidak ikut Valentinan. Masalahnya, biasanya banyak di antara kita yang masih udah tahu, tapi tetep aje ikut-ikutan. Alasanya?? Takut loe di bilang gak gaul, gak keren, gak cool, gak asik,  kuper, ndeso, katrok dan lainnya. Nah kalau begini, persepsi atau cara pandang kitalah yang harus diubah.
Mestinya, sosok remaja yang keren bagi kita adalah yang berprestasi dunia akhirat. Kalaupun prestasi duniawinya biasa-biasa aja, yang penting ibadah tetep terjaga. Biasa menjaga diri agar tidak hanyut dalam pergaulan rusak, itu juga prestasi hebat tau!!!!
Sebutan nggak gaul juga paling sementara. Emang kalau nggak gaul kenapa?? So what itu lho?
Keren di mata orang, tapi nggak keren sama sekali menurut Allah karena melanggar syariat-Nya. Nggak asyik kan?
Dan nggak jarang pula yang gaulnya maksain banget. Duit buat iuran, malah buat beli coklat. Nggak tahunya, harganya mahat amat. Urusannya jadi kacau berat. Soalnya, gengsi dong kalau buat hadiah coklatnya cap jago yang Cuma limaratusan….iya kan??betul tidak?
Masa muda jangan Cuma dihabisin buat yang nggak ada gunanya. Apalagi Cuma buat mikirin cari pacar. Ntar kalau udah punya pacar, pusing buat mikirin cara agar si dia seneng, padahal duit dari ortu terbatas. Kalau udah lama pacaran dan bosen, mumet cari cara buat mutusin dan cari gebetan baru lagi. Itu lingkaran setan sob, jangan sampai terjebak. Kamu bakal lelah, tapi nggak ada yang bisa kamu dapat (selain dosa dan pala pusing). Seneng sedikit sih iya. Tapi waktu muda kita terbuang percuma. Prestasi sekolah kosong, ibadah nol, dosa jadi makin penuh daftarnya. Rugi banget kan??

Islam nggak ngajarin kasih sayang?
“Wah kalau Valentine nggak boleh, nggak ada hari kasih saying dong, memangnya Islam nggak ngajarkan kasih saying ya?”
Bukannya nggak ngajarin kasih saying. Islam sendiri adalah agama rahmat, kasih saying. Kasih saying dan cinta dalam Islam dijunjung tinggi. Nggak perlu nunggu 14 Februari untuk mengungkapkan cinta dan kasih. Kita bisa tiap hari kok melakukannya. Tapi kasih sayang dalam Islam bukan ‘kasih sayang’ yang menjurus pada sesuatu yang melanggar syariat, seperti pacaran dan berbagai perbuatan buruk lainya.
Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Sang Maha Penyayang. Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangimu.”(HR. at Tirmidzi, hadits Hasan).
Kasih saying dalam Islam adalah kasih saying yang murni atas dasar agama atau rasa kemanusiaan. Bukan nafsu dan kemauan setan.
Dan seperti yang ane bilang di awal, VD sekarang udah jadi ajang makiat. Hari kasih sayng tinggal namanya doang. Ada yang pesta-pesta, dilanjutkan dengan pacaran masal, ada juga yang niru orang barat, ngadain pesta ciuman sampai pada akhirnya melakukan perzinaan.
Wadeh, ampun deh, na’uzubillah mindzalik. Ikut merayakannya dikit aja udah nggak boleh, apalagi ditambahi begituan. Dobel dosanya, io tho??
Buat sobat cowok atau ikhwan, jangan sampai terjangkit virus VD dengan mencoba berbagaihal untuk meramaikan tradisi jahiliyah itu. Apalagi ditambah dengan aksi gaul bebas yang menjurus ked lam perzinaan. Kuatkan antivirusmu, up date, perbaharui terus dengan membaca buku Islami dan ikutan pengajian. Dan jangan lupa, bergaulah dengan teman-teman yang baik. Soalnya teman yang buruk bisa menyeret kita terjerumus ke jurang dosa dan lembah nista tiada tara (halah!).
Buat yang cewek atau akhwat juga. Jangan mudah jatuk luluh saat ada yang mencoba menancapkan panah asmara. Meski nembaknya pas 14 Februari. Kamu harus waspada, dia masih punya banyak anak panah cinta yang bisa ditembakkan buat siapa aja dan kapan aja. Artinya, bukan mustahil kamu Cuma salah satu korban aja. Lagian kalau dipikir, kita kan masih muda atau sekolah. Yah, kecuali kalau dia nembaknya langsung pake “seperangkat alat sholat”, bolehlah dipertimbangin. Tapi kalau Cuma pakai coklat dan bunga aja (apalagi bunga Bank), huh, ntar dulu deh.
Jadilah mawar merah di puncak bukit, atau bunga kertas dalam botol, di kotak besi yang di kunci dan dimasukkan brankas. Pokoknya jangan mudah takluk Berjuanglah!!!!
Apalagi rela dipeluk, dicium dan yang lebih dari itu? Oh No way!!!!!!!! Jangan sampai deh!
Ingat, dia bukan siapa-siapa. Kalau sekarang kamu rela diapa-apain, maka jangan salahkan besok suami kamu juga udah nggak suci lagi alias dulu juga pernah ngapa-ngapain cewek lain. Hihihihi takyutkan?

Pesan terakhir sekalian penutup.
Nah lho sob, udah gak zaman lagi untuk sekedar ngikut dan males berfikir tentang segala hal. Buang Valentine’s Day dari benak dan aktivitas kita. Ganti ama kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan berpahala. Bedah buku, kajian, Out bond dan lainnya. Tapi niatnya jangan dalam rangka Valentinan, sama aja bo’ong klo gitu.
Pokoknya, jangan korbanin masa remajamu untuk hura-hura apalagi main-main semata. Karena hidup bukan permainan. Ayo semangat dengan raihlah prestasi setinggi-tingginya.
(Afwan klo di tulisan ini banyak kesalahan. Krna kesalahan sepenuhnya punya ana dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.)

by : Mutsla ^_^ 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar